Senin, 27 Oktober 2014

Dongeng : Krisa dan Negeri Kristal Part II (end)



Tanpa disadari buku ini membuat ku egois dan serakah. Sekali aku memakai buku ini, aku semakin ingin menggunakannya lagi lagi dan lagi. Membuatku ingin mengetahui lebih tentang kekuatan buku ini. Mengapa buku ini bisa sampai di tanganku, darimana buku ini berasal, apakah sebelumnya buku ini mempunyai tuan selain aku. Hal itu kerap kali selalu terngiang di pikiranku.

Tepat liburan musim panas kedua orang tuaku pulang dari tugas dinasnya. Aku pun menunjukkan buku yang ku temui saat itu, dengan bangga aku memamerkan buku ini kepadanya. Namun, seketika raut wajah mereka berubah ayah memintaku untuk membuang jauh - jauh. Karna kesal aku pun menulis di buku tersebut, tanpa disadari aku telah menulis hal yang sangat mengerikan di dalam hidup ku.

“ Aku merasa tak ada yang mengerti diriku di negeri ini. Bisakah kau membawaku ke negeri kau berasal”.

“Tentu saja, negeri ku sangat indah lebih dari yang kau bayangkan”.

“Sungguh, bagaimana cara untuk melakukannya”.

“Tulislah “Negeri Kristal” lalu teteskan sedikit darahmu tepat diatas tulisanmu. 
 Namun, kau harus melakukannya saat gerhana matahari total”.

Aku merasa sangat senang karena bisa masuk kedalam Negeri sihir. Negeri penuh magic, semua bisa terwujud tanpa harus bersusah payah.
Di saat gerhana matahari total terjadi, aku melakukan semuanya. Aku pun menulis di buku tersebut dan meletakkanya di depan pintu rumahku serta menggigit jariku hingga berdarah. Aku pun menunggu hingga gerhana menjadi sempurna, namun tiba – tiba kedua orang tuaku menyuruhku untuk menyingkir dari buku tersebut. Aku tak mengerti mengapa mereka menyuruhku menjauh. Aku tak ingin menjauh dari tempatku karna 5 detik lagi gerhana matahari total akan terjadi. Buku itu pun mengeluarkan cahaya yang luar biasa terangnya, Aku pun terlempar hingga menabrak lemari dan jatuh pingsan.

Semua terasa sangat gelap saat ku terbangun, aku merasakan memar di tubuhku karna terlempar kepalaku pusing dan tak sanggup berdiri rasanya. Mose menyalakan lampu disaat aku tersadar, aku sedikit bingung dengan apa yang terjadi barusan. Aku pun berjalan untuk meraih segelas air di atas meja. Aku pun tersadar akan niat ku berpetualang ke Negeri Kristal. Aku pun pergi mengambil buku itu dan mencari – cari kedua orangtuaku. Tapi, entahlah mereka tiba – tiba menghilang aku telah mencari kesetiap sudut ruangan tapi tak kutemukan juga. Akhirnya, Mose pun memberitahuku disaat gerhana matahari total terjadi kedua orang tuaku mendorongku menjauh dari buku tersebut, sehingga mereka berdualah yang terhisap kedalam buku tersebut. Aku pun meminta orang tuaku kembali. Tapi buku itu bilang ia tak bisa mengembalikannya.

“Apakah kau lupa aturan main buku ini, Krisa?”

Itulah jawaban buku tersebut. Aku sungguh melupakan aturan – aturan yang telah tertulis di buku tersebut. Aku hanya memikirkan kesenangan dan larut dalam keegoisan dan keserakahanku. Karna perbuatanku aku telah menghilangkan kedua orang tuaku yang sangat ku sayangi. Aku memohon berbagai cara untuk melakukannya, jika aku menunggu gerhana matahari total lagi tentunya itu akan membutuhkan waktu berpuluh – puluh tahun untuk menunggu gerhana muncul. Namun, ternyata buku itu memberiku alternatif lain.

“Temukanlah pasanganku dan sebuah kristal yang telah dicuri oleh seseorang. Jika kau menemukannya pasangkanlah aku dan tempatkanlah kristal itu di tempat yang telah buku ini sediakan”.

***
Masa sekarang

Akhirmya aku bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuaku, akupun segera memasangkan buku tersebut dan meletakkan kristalnya. Tak butuh waktu lama diriku dan Mose pun terlempar ke Negeri Kristal. Aku tak tahu harus kemana menemukan ibu dan Ayah. Aku terus berjalan tanpa tujuan yang jelas. Keinginanku hanya ingin membawa kembali kedua orangtuaku. 

Tak ku sangka negeri ini benar – benar sangat indah, tak pernah sedikitpun terbayangkan dalam benakku bisa melihat pohon – pohon kristal seperti ini. Bening, murni dan sejernih secantik kristal – kristal yang kulihat di tv. Entahlah Ratu atau Raja apa yang membuat negeri seperti ini. Tiba – tiba Mose terus berlari menuju matahari terbenam, entah apa yang memicunya untuk kearah sana.

Aku pun terus mengikutinya, dan berhenti di sebuah kastil. Kastil yang penuh dengan emas. Kastil ini seperti terasingkan dan lama tak dihuni.

“PROK PROK PROK”

Tiba- tiba terdengar suara tepuk tangan seorang raja, aku pun terkejut ketika raja itu merubah Mose menjadi permaisurinya. 

“ Kerja yang bagus Karista”. Ucap sang raja

Tiba – tiba saja aku dingin dan membeku tak mengerti apapun yang sebenarnya terjadi.

“Kau pasti terkejut, Krisa. Tikus yang bersamamu selama ini bukanlah Mose hadiah kedua orang tuamu. Aku telah menukarnya agar kau dan orang tuamu kembali lagi ke negeri ini untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kedua orang tuamu dan Putri Aurora terhadap kematian saudaraku. Aku sudah menunggu bertahun – tahun agar Negeri Kristal ini menjadi milikku. HAHAHA. Karista urus bocah ini pastikan sesuai rencana kita.”

Karista terus menggiringku menuju ruangan terpojok di kastil ini, ingin rasanya aku menangis dan marah mengapa menjadi serumit ini.

“Mose.., hmmm maksudku Karista. Jika sang raja ingin menaklukan negeri ini mengapa ia harus menangkap aku. Aku tak punya sedikitpun niat untuk memiliki negeri ini. Aku tak berniat, aku hanya ingin membawa kedua orang tuaku kembali.”

“Ia memang tak menginginkan dirimu, tapi ia menginginkan sesuatu yang ada didalam dirimu. Dulu kedua orang tuamu dan Putri Aurora adalah tiga penyihir negeri Kristal yang sangat hebat dan tak terkalahkan. Raja Gold sangatlah cemburu terhadap mereka. Terlebih lagi terhadap kedua orangtuamu. Kedua orang tuamu adalah ilmuan, serta dokter di negeri ini mereka berdua sangatlah jenius. Mereka menyatukan kekuatan mereka dan menciptakan sebuah kristal berbentuk hati dari darah mereka masing – masing. Kristal itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk membantu semua orang di negeri ini. Kristal itu lalu disimpan sebagai jantung negeri ini. Agar tak ada satu pun penyihir jahat yang bisa mengahancurkan negeri ini”.

“Tapi, kedua orang tua ku tak memiliki ilmu sihir,aku tak pernah melihat mereka menggunakannya. Dan putri Aurora dia itu siapa?.”

“Saat itu negeri kristal sedang mengalami kesulitan, Raja Gold dan saudaranya Raja Silver berburu mencari kekuatan dari kristal tersebut, kau yang baru saja lahir di asingkan ke kastil Kristal. Putri Aurora adalah pemimpin negeri Kristal ini ia lalu meminta kedua orang tuamu untuk membawa hati kristal itu pergi dari negeri ini. Itu adalah keputusan sang putri ia tak ingin hati kristal ini jatuh ketangan orang jahat. Lalu ia memasukkan hati kristal itu kedalam hatimu. Agar tak ada seorangpun yang dapat mencurinya. Itulah mengapa aku membawa mu kesini. Karna aku akan mengambilnya darimu”.

“Apakah kau akan merobek – robek jantungku, Mose. Tak bisakah aku bertemu kedua orang tuaku dulu sebelum kau mengambil hati kristal ini”. Ucapku dengan berkaca – kaca.

“Aku minta maaf Krisa, tapi ini adalah hasil ketamakan dan keegoisanmu terhadap buku itu. Memakai kekuatan buku itu sama saja seperti memakai kekuatan Raja Gold. Apakah kau tidak ingin berterima kasih atas kekuatan buku itu yang telah mengabulkan semua permintaanmu?”.

Karista pun bersiap – siap untuk merobek jantungku, tak ada yang bisa kulakukuan saat itu, selain memejamkan mataku dan membayangkan wajah kedua orang tua ku datang menyelamatkan ku. 

Prang......, 

Tiba – tiba pisau Karista terjatuh. Dan kulihat wajahnya penuh dengan tusukan pecahan – pecahan kristal. Seseorang datang menarikku, seseorang yang sangat berkilau hingga tak sanggup ku untuk melihatnya.

“Putri Aurora” ucapku

“Ya, aku putri Aurora. Aku tau banyak pertanyaan, tapi mau kah kau menyelamatkan negeri kita”. Ucapnya penuh hangat dan mengajakku pergi.

***

“Tak lama lagi hati itu akan menjadi milikku, akan ku pastikan Karista telah merobek – robek hati anak itu dan  mengambil hati kristalnya”. Ucap Raja Gold

Sesampainya di ruangan, Raja Gold hanya menemukan Karista tewas mengenaskan. Ia merasa sangat murka. Dan bergegas untuk menghancurkan putri Aurora dan Krisa.

“Wanita itu selalu mengambil apa yang aku inginkan. Tak bisa kubiarkan” ucapnya tergesa – gesa”.

***

Perangpun dimulai pasukan Gold Silver menyerbu pasukan Kristal. Raja Gold terobsesi untuk membuat negeri sendiri dengan hati Kristal tersebut sekaligus membalaskan dendam saudaranya Raja Silver yang tewas terkena sihir putri Aurora. Tak ada yang bisa dilakukan selain membalas serangan  pasukan Gold Silver. Jika pasukan Kristal tetap bertahan pasukan Gold Silver akan terus menyerang mereka dan menghancurkan ribuan Kristal.

“Aku tak yakin menggunakan kekuatan ini bu?”. Ucapku gugup

“Tapi kita tak punya pilihan Krisa kau harus bisa mengendalikanya. Pusatkan pikiranmu intinya kau harus fokus dan yakin akan dirimu”.

Aku memandang kedua tanganku. Aku taku apa yang harus kulakukan, aku tak bisa diam terus menerus disini sementara ayah dan putri Aurora sedang sibuk melawan pasukan Gold Silver. Aku berusaha untuk mengendalikan kekuatanku tapi karna aku terlalu gugup aku selalu salah dan tak tepat sasaran. Tiba – tiba aku punya ide untuk menusuk jantung raja Gold dengan kekuatanku. Aku akan menusuknya disaat ia mulai lelah, karna disaat itulah ia tak akan bisa menutupi jantungnya dengan Gold. Tapi akan sangat sulit jika ayah tetap bertarung dengan raja Gold, hanya ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama aku sukses menusuk Raja Gold, kemungkinan kedua aku salah menusuk ayahku sendiri. 

“Krisa, apa yang kau pikirkan cepatlah bantu ayahmu sebelum Raja Gold memusnahkannya”. Ucap Putri Aurora.

Dengan segera aku berlari dan melontarkan 1 buah pedang kristal tepat di jantung Raja Gold. Aku rasa aku tepat sasaran tapi mengapa Raja Gold terlalu berkilau. Tak kusangka pedangku mengenai dua orang sekaligus, pedangku terlalu panjang hingga menembus keluar dan mengenai putri Aurora. Ia menyelamatkan ayahku dari kekuatan anaknya sendiri.

“Sudah kubilang kau tak akan bisa mendapatkan kekuatan ini Gold, akan kukirimkau menemui Silver”. Ucapku putri Aurora susah payah.

***

Kini Raja Gold gugur dalam peperangan dan negeri Kristal pun kembali damai. Tapi bagaimana dengan keadaan putri Aurora. Putri Aurora tak mengijinkan hati Kristal di diriku ini menyembuhkannya. Ia berkata resikonya akan sangat besar bila hati ini dikeluarkan dariku. Aku tahu mungkin saja aku bisa kehilangan nyawaku, tapi ini semua adalah salahku. Aku merasa bersalah dan tak bisa membantu sama sekali.

“Putri Aurora..., apa yang harus aku lakukan untukmu agar kau sembuh?”.

“Kau hanya perlu menjaga hati Kristal seperti hatimu sendiri. Percayalah akan dirimu, jika kau hanya mempunyai satu hati. Aku menyimpannya di hatimu agar tak ada seorangpun yang bisa mencurinya. Meskipun kelak kau akan menemukan seseorang sebagai takdirmu ia hanya perlu menjaganya tanpa harus mencurinya. Karna aku yakin jika ada yang mencuri hati ini ia tak akan bisa mengembalikannya secara utuh ”.

“Lalu bagiamana dengan lukamu?”

“Wanita ini selalu bisa menyembuhkan lukanya sendiri, meskipun pedangmu sedikit menghancurkan kristalku. Lihatlah kesetiap ruangan yang penuh kristal ini apa yang bisa kau lihat? ”

“Seseorang putri yang sedang tersenyum meski terluka, dan seorang anak kecil yang menangis sedih”.

“Itu adalah pantulan diriku dan dirimu, anggap saja ruangan ini adalah pantulan kehidupan. Hidup ini adalah pantulan dirimu sendiri. Kau tak perlu kekuatan atau sihir apapun agar hidupmu bahagia. Karna kebahagiaan itu datang dari dirimu sendiri”.
End

By : April











Sabtu, 18 Oktober 2014

Insiden Sabtu Malem

Haruskah gue ketik dengan bercucuran air mata T_T

Hari ini tuh sebenernya gue ragu buat ke kebon jeruk. Gue sih pengennya hari minggu kesananya secara sabtukan libur. HAHAHAH...,
tapi apa daya hari minggu tuh ada kuis algoritma dan struktur data jam setengah 8 pagi, dari pada gue telat jadi gue paksa – paksain sore sore cawww.

Pas udah sampe bekasi timur bus ke kb jeruk nya itu lama banget bagi gue, soalnya gue paling males kalo nunggu lama – lama.wkwkw..,Alhasil ada bus agra mas tuh jurusan tanggerang awalnya sih gak mau berenti, gue merasa tercampakkan tau gak sih -___-.  Gue udah jalan tapi kagak dibukain pintunya , Bukan gue doang sih, ada juga bapak – bapak 2 orang ya gue sih ngikutin aja. Akhirnya dibukain tuh pintu, gue tanya 

 “Pak kebon jeruk ga?” eh..., si kenek nya langsung bilang “Mau naek ngga, kalo ngga ya udah” sambil ngedumel gitu. Kampret ni kenek,

Ya gue masuk masuk aja lah dengan polosnya.  Tu kenek bapak – bapak judes banget dah. Pas bus baru jalan aja dia langsung ngomong ke penumpang 

“siapin duitnya”

Ebusetttt ini mau minta ongkos apa nodong –“.

Pas giliran gue di pintain ongkos ternyata kagak lewat kebon jeruk, gue bilang slipi kata dia kagak lewat juga, langsung kb.nanas tanggerang bukannya nannya dulu *mati*
Gue langsung ngedumel aja tuh ke kenek “orang saya udah nanya tapi bapaknya malah gitu”. Kampret banget kan, manyun aja tuh gue sepanjang perjalanan. Untungnya ada ibu – ibu yang ngasih tau gue cara dr kebon nanas ke kebon jeruk. Alhamdulilah yah selalu ada malaikat di saat gue kesasar ;). Untung gue strongggg kalo temen gue yang kayak gitu udah nangis bombay sambil update sana sini kali.

Ga tau kenapa udah malem nyasar cape, gue gak mau ngabrin ortu kalo gue nyasar. Gue takut mereka khawatir -__-. Mau update juga ntar kakak gue baca lagi, ya udah gue nanya – nanya ke temen aja. Tapi mereka juga gak tau yaudah gue nanya orang lewat aja dahhhhh. 

Pas sampe di kebon nanas ternyata ga ada bus nya. Omaigatttt udah jam setengah 9 ternyata bus nya udah ga ada. Ada juga bus bandung ama cirebon tapi mereka ga ngangkut padahal tu bus gue apal bener lewat kebon jeruk . Kampret kan..., kalo kagak karna besok kuliah gue langsung balik aja tuh naik bus cirebon ke kopo.

Karna kagak ada – ada bus yang nyangkut, akhirnya gue ngojek ke islamic. Tadi nya gue di tawarin 60ribu sampe kebon jeruk tapi gue mikir keras tuh pas itu MAHAL BANGET.  Akhirnya gue ngojek ampe islamic, pas di jalan gue baru sadar kalo angkot dari kebon jeruk jam segitu udah ga ada, gue baru tersadar udah mau jam 10 malem. Akhirnya ongkos gue ga beda jauh ama yang di tawarin ojeg.

Kb.nanas – islamic ngojek 20rb, islamic – kb jeruk 10rb, kb jeruk – meruya 25rb sama aja Cuma beda 5rb doang -_________-. Tekor bandar eike.

Pas di islamic gue kira bakal naek bus ternyata kayak mobil chateran gitu malah pas gue dateng belom ada penumpangnya gue udah parno aja tuh. Aduh..., cewek seunyu gue malang banget sih..., terlantar nyasar di kota orang -____-. Ok stop.

Nyasar tuh emang kagak enak blog apalagi malem – malem, gue jadi keinget pas gue nyasar di pulau tidung ama temen gue si ule. Padahal tuh tempat kecil tapi gak tau kenapa gue stack di situ, muter – muter doang gak nyampe – nyampe. Ujung – ujungnya mah di situ lagi di situ lagi. Kita tuh sama – sama takut, tapi gak mau bilang kalo kita takut. Jadi bagi gue kalo kita ngerasa sama – sama takut, jangan pernah keluar kata – kata takut kalo lo gak mau tambah takut, kalo gue sih gitu. Udah mah gelap serem kan tu pulau takut – takut ada jurig nongol eh..., tapi gue lebih takut lagi kalo ada cowok – cowok jail. Hal ini sih yang paling di takutin, pokoknya cowok – cowok yang ditemuin pas gue nyasar lebih serem dari pada setan. Brengsek emang!!. Eh..., pulang – pulang ke penginapan gue nangis. Wkwkw..., pertama kalinya kali ya nyasar trus di jailin cowok.

Dan itu terjadi lagi hari ini, ini akibat karna gue menolak bayar ojeg 60rebu. Gue jadi jalan jam 11 malem, gila kan!!!. Malah sepi lagi ada sih beberapa yang lewat tapi cowok. Gue lebih takut sama orang – orang kayak begitu, makanya kalo balik ngampus kadang gue suka minta di jemput kalo udah malem. Ya gue takut ama cowok – cowok kayak begitu. -_- tapi nyasar yang ini gue nangis lagiiiiii..., HAHAHA..,

Sebenernya ini mau langsung gue post kemaren, tapi karna gue belom ngerjain tugas elearning dan forum 2 matakuliah. Ya udah deh gue abaikan ni tulisan.

Jumat, 10 Oktober 2014

Wedding Invitation

Hari ini cape banget loh blog, muter - muter nyari alamat udah kayak ayu ting - ting. -____-
Jadi ceritanya hari ini resepsi pernikahannya temen kakak gue, ya gue kenal juga si secara satu kampus dan satu mess gimana gak kenal. Awalnya si males dateng soalnya gue mau check up tapi kata kakak gue senin aja yah yaudah dah....., *tamat*
Nyari alamat cuma berdasarkan peta undangan. Ngebaca peta di atlas aja bingung apa lagi di kartu undangan coba yang cuma garis - garis doang. Bayangin aja di undangan alamat nya gak ada no rumah ama RT RW nya, cuma nama kampung ama desa nya doang. Btw desa sama kampung apa bedanya?. --" tapi di undangannya tulisannya gitu.

Udah mah sempet kejebak macet, ga ada  di no yang dihubungin pula. Gue bm temen gue pada ceklis semual sial bat. Gue sebenernya udah wanti - wanti kakak gue, nanya dulu tu tempat ada dimana?, nama tempatnya darawolong. Nama tempat nya aja udah antah berantah dimana gitu kan.
Kata kakak gue sih di daerah kosambi patokannya rumah sakit intan barokah, gue sih sempet mikir kayaknya bukan di daerah situ soalnya di undangan alamatnya itu tertera kecamatan purwasari. Kalo ga di daerah purwasari pasti daerah pancawati soalnya hampir deketan gitu. Tapi gue ya bodoamat orang katanya di daerah situ. 
Pas gue udah sampe kosambi, gue tanya - tanya tuh ke orang situ, ternyata tu tempat masih jauh banget. Gue lanjut lagi tuh ampe ke rumah sakit, gue nanya ke bapak - bapak, eh ternyata gue salah wilayah -____-. Akhirnya bener feeling gue tu tempat ada di daerah antara pancawati ama purwasari. 
Alhasil puter arah.

Gue heran bulan ini kenapa banyak banget yang nikah, lagi musim nya kali ya. Gue aja ampe dapet 4 undangan. amsyonggg dah. Kiri kanan banyak banget janur kuning, ckckc -__- gue liat - liat tulisan di deket janurnya ternyata bukan nama yang gue cari. 
Gue udah badmood pengen balik, ya bayangin aja udah jam 8 lewat kita blom nyampe - nyampe. Pengantinnya juga udah pada tidur kali. Tapi kakak gue kekeh banget pengen dateng, udah mah jalannya gelap, rusak, sawah - sawah pula. Pedaleman banget dah udah kayak di uduk - uduk --".

Pengen gue makan tuh kakak gue disitu, kesel banget disuruh balik kagak mau dia  bilang tanggung. Tapi, akhirnya ketemu sih setelah melewati irigasi dan jembatan yang belom jadi. serem banget mana sepi X_X. kampret kan.

Kamis, 02 Oktober 2014

Dongeng : Krisa dan Negeri Kristal



Tepat pukul 06.00 pagi, alarm ku berbunyi aku terpaksa terbangun untuk menjalani segala rutinitas ku yang cukup padat. Pagi ini aku mempunyai dua aktifitas sebelum berangkat sekolah. Pertama aku harus segera mengantarkan susu untuk pelangganku, jika aku telat  1 menit saja Tuan Boston pasti akan menghukumku. Ia orang yang sangat disiplin, tegas dan mencintai kejujuran. Meskipun ia memiliki tampang yang sangat arogan tapi ia memiliki hati yang selembut kapas. Tak ada satu orangpun yang berani macam – macam kepadanya. Diam – diam aku adalah orang yang sangat takut terhadap nya dan juga mengaguminya. Ia seperti seorang ayah bagiku, seorang ayah yang memimpinku akan kerasnya hidup. Ia mengajarkan akan pentingnya suatu moral dan etika di dalam hidup meskipun negeri ku ini bisa, di bilang hanya 1% yang mempunyai moral. Negeriku menjadi terdiktator semenjak Tuan Rivaile menjadi raja.

“ Kau telat 1 menit 5 detik Kris”. Ucap Tuan Boston saat aku baru melongokkan kepalaku ke pintu.

“ Maaf tuan, aku telat karna harus memberi obat Mose. Akhir – akhir ini sepertinya ia tak nafsu makan”.

“Karna kau telat, kau harus mengantarkan susu ini kepada nenek Elric yang rumahnya berada di gubuk tua di bawah kaki gunung”.

“Baik tuan”. Ucapku dan lekas pergi.

Aku tak bisa menolak perintah Tuan Boston sebagai seorang karyawan. Ia hanya menyuruhku mengantarkan susu ke satu pelanggan  tapi letaknya itu sangat jauh. Butuh waktu 2 jam untuk sampai kesana jika memakai sepeda ku yang sudah butut ini. 

“ Kau tahu Mose, ini adalah hukuman yang melelahkan karna kau tidak mau meminum susu mu tadi pagi".

Aku selalu membawa Mose kemanapun aku pergi, sebelumnya aku tidak ingin membawanya karna ia sedang tidak enak badan. Tapi, aku tak tega meninggalkannya dirumah ku sendirian. Ia tak bisa apa – apa tanpaku. Dan aku pun akan sangat kesepian bila ia tak ada.

“Apa yang harus kita katakan kepada Tuan Gof dan ibu guru, Mose?”. Tanyaku sambil mengayuh sepeda.

“Pertama Tuan Gof pasti akan terus menunggu ku untuk mengantarkan korannya, ia pasti mengkhawatirkan ku jika aku tak datang. Dan ibu guru pasti juga akan menghukumku karna ia berpikir aku adalah anak pemalas. Dan pastinya teman – teman juga akan mencemohku. Mengapa ibu guru dan teman – teman tak pernah menyukai kita Mose?”. Ucapku dengan rasa eluh.

Seketika aku melihat kearah Mose yang sedari tadi diam saja mendengar eluhan ku.

“Ya sepertinya aku tau jawabanmu Mose, aku mengerti mengapa kau terus diam. Aku hanyalah seorang sampah jika aku terus mengeluh. Semangat Mose!!!”.

Ku ayuh sepeda dengan kecepatan penuh. Aku terus mengayuh hingga terlihat kaki Gunung blueberry yang sangat indah. Hanya negeri ku yang memiliki gunung berwarna biru keunguan layaknya buah blueberry. Negeri ku ini memang sangat indah, tapi aku memiliki impian untuk bisa menjelajahi semua negeri didunia ini tanpa batas. Entahlah mungkin ini hanya sekedar impian bodoh  bagiku, gadis miskin sepertiku mana bisa berpetualang seperti itu aku tak mungkin membebani paman Yosep. Aku yakin ia sudah merasa terbebani dengan membiayaiku sekolah, meskipun ia selalu ingin menuruti keinginanku tapi aku cukup sadar diri akan kemampuan finansialnya yang hanya seorang pelayan di kementrian. 

Akhirnya, aku sampai di gubuk nenek Elric, tugas ini membuat ku mudah karna hanya ini satu – satunya gubuk di kaki gunung ini. Aku heran mengapa seorang nenek tua bisa ditelantarkan oleh keluarganya seperti ini. 

“ Permisi...., nek. Aku mengantarkan susu segar dari toko Tuan Boston”.

Tak ada tanda – tanda nenek itu disini, aku pun terus masuk kedalam mencari seorang nenek. Aku cukup terpukau melihat gubuk nenek yang memiliki banyak buku – buku. Sepertinya nenek ini seorang petualang, Buku – buku ini tak pernah kulihat sebelumnya di perpustakaan sekolah. Aku heran mengapa nenek tua ini juga mempunyai sebuah kristal, bukankah ini mahal. Aku pun penasaran dan ingin menyentuhnya.

“Anak nakal jangan sekali – kali kau sentuh barang – barang ku".

Tiba – tiba ada yang memukul tanganku saat aku hendak menyentuh kristal. Aku pun terkejut setengah mati.

“Maaf nek, aku hanya penasaran karna aku tak pernah melihat ini sebelumnya”.

“Mau apa kau gadis kecil?, kau pasti ingin mencuri kristalku”.

“Tidak nek, aku hanya ingin mengantarkan susu”.

 Dengan cepat aku mengangkat susu yang kubawa tadi.

“Oh..., begitu. Baiklah, ini aku bayar susumu dan cepat kembalilah menemui bosmu".

Aku menganga melihat sang nenek membayar susuku dengan seikat bunga.

“Tapi kau harus membayarnya dengan uang nek”.

“Kau tidak punya otak, mana mungkin orang tua sepertiku memiliki uang, sana cepatlah pergi”.

“Tapi, aku harus bilang apa kepada Tuan Boston. Ia pasti akan marah padaku dan menyuruhku kembali lagi kesini meminta uang”.

Aku terus mengulur waktu untuk tetap disini, karna aku penasaran dengan gubuk ini dan sang nenek.

“’Lagi pula aku lelah telah mengayuh sepeda 2 jam, aku ingin istirahat sebentar nek”.

“Kau sungguh tidak sopan, aku tak menyuruhmu untuk bertamu dirumah ku”.

Nenek Elric terus mengoceh, namun aku pura – pura tertidur kelelahan di tempat tidur reotnya. Dan akhirnya ia pun pergi, karna lelah mengomel – ngomel pada ku. Namun tiba – tiba ia datang lagi.

“Baiklah, anak nakal. Kau boleh disini sampai kau terbangun, tapi jangan sekali – kali kau melihat buku – buk ku. Aku akan pergi kehutan untuk mencari madu. Jika ada satu saja barang ku yang hilang. Aku akan segera membawamu menjadi santapan harimau hutan. Kau dengar itu, aku tau kau hanya berpura - pura”.

Namun aku hanya diam, melanjutkan acting ku.

“Kau tak jago beracting gadis kecil, kau sangat bodoh melakukan hal itu”. Ucapnya dan lekas pergi.

Aku pun segera terbangun. Sial, nenek itu bagaikan penyihir darimana dia tau aku berpura – pura. Selama ini tak ada satu pun orang yang tau kalau aku sedang berbohong. Ya..., terkecuali Tuan Boston dan nenek Elric ini, sungguh aneh. Aku memang gadis nakal, aku melakukan semua hal yang dilarang sang nenek. Huhuhu.., ini sangat menyenangkan. Buku – buku nenek ini sangat – sangat mengagumkan, buku – buku ini seperti sekumpulan buku – buku sihir. Tapi entahlah ada beberapa buku yang berasal dari negeri lain. Aku tak mengerti  bahasa tulisannya. 

Tiba – tiba aku melihat buku yang sama persis dengan punyaku. Buku yang kutemukan di sebuah asrama ku dulu. Namun buku ini tampang lebih tua dari punya ku. Mungkin kah ini adalah pasangan buku itu?. Ya aku harus mengambilnya, tapi bagaimana aku membuka buku ini. Buku ini pasti telah terkunci dengan sihir sama seperti  punya ku dirumah. Akan kupikirkan nanti ketika aku sampai dirumah. Bergegas aku pergi membawa buku tersebut, tanpa pamit kepada sang nenek.

***
Kejadian 5 tahun silam.

Saat itu aku tinggal di asrama, karena orang tuaku harus dinas selama satu tahun. Aku yang memintanya sendiri untuk tinggal di asrama, karna aku ingin lebih mempunyai banyak teman. Mereka adalah seorang ilmuan negara, mereka berkelana keberbagai negeri. Itu yang membuatku kagum kepada mereka. Tapi tiba – tiba mereka menghilang karena ulahku.

Tepat  5 tahun lalu. Aku pergi kebelakang asrama, untuk mencari Mose. Mose kesayanganku tiba – tiba menghilang. Aku pikir ia pasti sedang bermain – main di belakang pipa asrama. Maka dari itu aku pergi kesana. Aku baru tahu ternyata di belakang asrama terlalu banyak pipa – pipa. Aku bingung untuk ke arah mana, aku tahu tempat ini tak boleh di kunjugi untuk murid. Tapi, bukan Krisa jika tak melanggar peraturan – peraturan. 

Saat aku ingin mengambil jalur lurus, tiba - tiba Mose muncul dikaki ku. Aku tahu ia juga pasti akan mencari ku. Mose memberikan isyarat kalau ia menemukan sesuatu. Aku mengikuti Mose, dan sampai pada sebuah pipa yang tak pernah kulihat sebelumnya. Pipa – pipa ini memiliki kristal di pinggir – pinggirnya. Lalu aku masuk kedalamnya dan menemukan sebuah buku, Mose menyuruhku untuk mengambil buku tersebut. Mose kadang bisa berbicara layaknya manusia sepertiku. Tapi, ia tak pernah menunjukkannya kepada orang lain. Hanya aku yang bisa mendengarnya berbicara. Mose adalah sebuah tikus pemberian ayahku dari negeri peri. Tak ada satu orang pun yang percaya akan hal ini. Karna hal ini teman – teman ku kerap kali menjauhi ku karna mereka berpikir aku ini gila. Mereka berpikir aku orang gila yang selalu berbicara dengan seekor tikus. Karna mereka tak percaya apa yang aku ceritakan. Aku tak punya teman selain Mose si tikus putih yang lucu.

***
Aku segera membawa buku tersebut kekamarku, buku tersebut bertuliskan “ OPEN IF YOU DARE”. Tanpa ragu aku segera membukanya, tapi buku ini tak bisa terbuka. Untungnya Mose memberitahu ku sihir untuk membuka buku ini. Wow..., aku berteriak senang, aku melompat – lompat dia atas kasurku dan kemudian kembali lagi ke buku tersebut. 

“ Buku ini hanya untuk orang yang berani. Aku bisa mewujudkan semua keingiana mu tanpa terkecuali. Tapi ingat aku hanya bisa melakukannya sekali untuk tiap bentuk. Jika kau tak cukup berani menggunakanku kau dapat tinggalkan aku. Maka aku akan pergi mencari tuan sejatiku. Jangan pernah melakukan hal ceroboh terhadapku atau kau akan terhisap oleh duniaku”.

Ini adalah buku terkeren yang pernah ku temui. Aku akan menyimpan baik – baik buku ini, dan tak akan ada yang bisa menjadi tuanmu selain aku, Krisa.

 By April
To be continue.